Sunday, May 1, 2011

BlackOut


Blackout merupakan sebuah grup musik asal Indonesia yang dibentuk pada tahun 2009. Grup musik ini beranggotakan 5 orang yaitu Azizi (vokal), Ega (gitar), Iwan (bass), Ki Sastro (keyboard) dan Rere (drum). Genre musik yang diusung kelompok ini adalah rock. Album perdananya berjudul Letoy yang dirilis tahun 2010 mengusung beberapa lagu antara lain Good Bye dan Selalu Ada



Blantika musik nasional dimeriahkan dengan tampilnya grup musik Blackout. Dengan perpaduan pop rock, bernuasa blues dan sentuhan Jazz, grup band band yang digawangi Azizi (vokal), Ega (gitar), Iwan Xaverius  (bas) dan Sastro (keyboard) dan Rere (drum), mampu menambah sederet kebangkitan sederet grup musik di tanah air. Singel kedua mereka bertajuk “Goodbye” – belakangan selain bercokol di papan atas tangga lagu Radio dan TV nasional, juga laris manis diunduh hingga kisaran 25 hingga 30 ribu RBT per hari oleh pengguna nada sambung ponsel pribadi.   
“Sebenarnya, Blackout tak sengaja melawan arus musik Pop Melayu. Tapi, berbekal skill personel pendukung dan suguhan pop rock yang easy listening, kami mampu mencuri perhatian sekaligus melepas dahaga para pencinta musik cadas. Mudah-mudahan kehadiran kami, mampu mempertegas kebangkian kembali musik rock di tanah air,” papar Azizi, pentolan Blackout band di Studio Avant Garde – kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, baru-baru ini. 
Ditemui disela-sela pembuatan video klip single ketiga “Letoy” bernuansa Rock ‘n Roll yang dibintangi 7 bidadari cantik – Revalina S Temat, Arumi Bachsin, Carissa Putri, Pevita Pearce, Tika Puteri, Julie Estelle dan Asmirandah, vokalis bernama panjang Syaifuddin Zuhri Aziz ini menambahkan, selain memberi warna musik baru di blantika musik nasional, daya tarik lirik lagu andalan Goodbye – kendati berkisah tentang tragedi percintaan, namun tidak mengumbar ke-melo-an berlebihan.  
 “Alhasil, alunan pop rock yang membalut lirik penuh kepedihan, tetap memiliki nuansa ketegaran. Dengan kata lain, tragedi percintaan yang dipaparkan bukan diletakkan pada kenelangsaan hati atau kelaraan perjalanan hidup. Tapi, dijadikan sebagai kekayaan bathin,” tandas frontman berambut keriting dan memiliki karakter vokal milik vokalis Ipang itu. 
Sementara H.B. Naveen, Chief Executive Officer  Falcon, mengatakan dengan mengusung rock kental dengan bumbu nuansa Blues dan sentuhan Jazz, Blackout berpotensi besar mendobrak pasar musik cadas nasional maupun  negeri tetangga – Malaysia, Singapura dan Brunai.   
“Ditengah maraknya lagu Melayu dan Pop, lagu-lagu Blackout yang berkarakter  bisa mengisi kekosongan tembang pop rock maupun Rock ‘n Roll. Nah, didukung promo video klip yang jor-jor lengkap dengan dukungan tujuh bidadari cantik untuk single Letoy, saya optimis  Azizi  - Ega dkk. bisa turut berperan mendongkrak kebangkitan kembali musik cadas di Indonesia.” harap Naveen yang mengalokasikan dana Rp. 450 juta untuk pembuatan klip Letoy itu. 
Didukung tujuh artis cantik dan seksi, sebagai band pendatang baru namun didukung mayoritas pemusik kawakan - Blackout diprediksi bakal lebih total menggebrak blantika musik cadas. “Skill bermusik  personelnya yang diatas rata-rata band baru plus suguhan musik enak didengar, Blackout wajib diperhitungkan. Karenanya, saya secara profesional mau mendukung pembuatan video klipnya,” komentar artis Revalina S. Temat.  
Sedangkan Asmirandah berkomentar,  musik Blackout menawarkan nuansa baru di industri musik Indonesia. "Selain enak didengar, lagu-lagunya berkarakter hingga pas buat bergoyang," tutur Asmirandah.
Sumber : Lintas Berita


No comments:

Post a Comment