Saturday, December 4, 2010

Iwa Kusuma


Batman Kasarung  adalah salah satu lagunya yang ngetop dibawakan oleh pencetus rap di Indonesia, dia adalah Iwa Kusuma lahir di Bandung, Jawa Barat tanggal 25 Oktober 1970 atau lebih dikenal dengan nama panggungnya Iwa-K adalah seorang artis rap (rapper) dan juga seorang pelopor musik rap Indonesia.
Di Indonesia, nama Iwa sudah sangat menyatu dengan musik rap. Pada era 80-an, saat anak muda dilanda musik rock, Iwa sudah mulai bergelut dengan musik rap, sebuah genre musik yang lebih menekankan pada teknik berceloteh, dibanding instrumen musik. Kecintaannya pada musik asal Amerika Serikat ini bermula dari kesenangannya bermain breakdance. Iwa sangat terpikat oleh gaya bertuturnya yang begitu "groovy", dinamis dan jujur sebagai medianya untuk berkreasi.

Karier dan pendidikan

Iwa membentuk grup rap untuk pertama kalinya saat ia duduk di bangku kelas 1 SMA bersama teman-temannya, Sampai pada tahun 1989 akhirnya ia bersua dengan personil Guest Band, antara lain Macan Riupasa, Tori Sudarsono, Yudis Dwi Korana, Satya "N'ti" M, dan Gustav. Di sinilah ia memperoleh kesempatan untuk unjuk gigi di studio rekaman dan mulai ngerap bersama Guest Band. Dia juga berkolaborasi dengan dengan Melly Manuhutu dalam album Beatify tahun 1991 yang dirilis di Jepang, hingga solo albumnya yang terkini Iwa masih mempercayakan Guest Music Production dalam memproduksi musiknya. Iwa pernah mengambil kuliah di FISIP jurusan Hubungan Internasional di Universitas Parahiyangan Bandung.
Tahun 1993 Iwa K mengukuhkan dirinya sebagai rapper lewat debut albumnya Kuingin Kembali. Setahun kemudian, penghargaan berupa BASF Award sudah di tangannya lewat album kedua yang bertajuk Topeng (1994). Album ketiga Kramotak (1996) dan keempat Mesin Imajinasi (1989) meraih sukses yang sama.
Selain dikenal jago ngerap, nama Iwa K semakin populer setelah ia menerima pekerjaan baru sebagai  presenter acara olah raga untuk beberapa stasiun televisi swasta. Di bidang ini, ia pernah meraih penghargaan Panasonic Award selama tiga tahun berturut-turut sebagai pembawa acara olah raga pria terbaik. Ia juga pernah membintangi sinetron dan film, di antaranya adalah sinetron Bung Jendral dan film layar lebar  Kuldesak (1998).

Kehidupan pribadi

Selain menggemari musik, Iwa juga menyukai membaca dan bowling. Menurut media, Iwa adalah penggemar film dan mengagumi tokoh seperti Bill Cosby, Benyamin S, Jerry Lewis, Goldie Hawn dan Christine Hakim. Dalam bidang musik, dia banyak mengagumi penyanyi asal Amerika Serikat yang sealiran black music seperti Chuck-D, LL Cool J dan Fresh Prince .
Iwa adalah anak kedua dari empat bersaudara. Iwa menikah dengan Selfi Nafilah, salah seorang penyanyi mantan kontestan Kontes Dangdut Indonesia (KDI) pada tanggal 4 Mei 2007.  Pada tahun 2009 dia bersama Selfi membentuk grup musik yang mengkomposisikan rap dan dangdut bernama Ying Yang, dan mengeluarkan album perdana mereka berjudul "Yang Tak Terpisahkan".

Diskografi

Bersama Melly Manuhutu

  • (1991) Beatify

Bersama Guest Band

  • (1991) Ta'kan

Sebagai artis solo

  • (1993) Kuingin Kembali
  • (1994) Topeng
  • (1996) Kramotak!
  • (1998) Mesin Imajinasi
  • (2002) Vini Vidi Vunky

Bersama Ying Yang / Selfi Nafilah

  • (2009) Yang Tak Terpisahkan

Kolaborasi

  • P-Squad (2001) - Dalam singel "Goyang" bersama grup rap Blackumuh dan Sweetmartabak
  • Datang Lagi (2003) - Dalam singel "Priit" bersama artis Ricky Jo
  • It's Time (2008) - Dalam singel "Dancing Kids" bersama artis Tohpati

Penghargaan

  • Panasonic Award sebagai Pembawa Acara Olah Raga Pria Terbaik (1998-2000) 
  • Album R&B Terbaik - BASF Award (1994)
  • Penghargaan Platinum - Singel Bebas (1995)
  • Festival budaya Asia dan festival musik Asia di Fukuoka dan Tokyo, Jepang (1995)
  • Video Klip Favorit - AMI Award (1996)

Friday, December 3, 2010

Franky Sahilatua


Franky Hubert Sahilatua lahir di Surabaya, 16 Agustus 1953 adalah penyanyi balada asal Surabaya, Indonesia. Namanya dikenal publik sejak paruh kedua dekade 1970-an, ketika ia berduet bersama adiknya, Jane Sahilatua, dengan nama Franky & Jane. Duet ini sempat menghasilkan lima belas album, semuanya di bawah Jackson Record.
Setelah duet ini mengakhiri kerja samanya, karena Jane kemudian menikah dan hendak memusatkan diri pada keluarga, Franky lebih banyak bersolo karier.

Karakter karya

Lirik lagu karya Franky pada masa Franky & Jane cenderung pada pemujaan alam pada awalnya, misalnya pada lagu Musim Bunga dan Kepada Angin dan Burung. Namun demikian, seperti kebanyakan penulis lagu balada lain, Franky gemar pula "bercerita" mengenai kehidupan orang sehari-hari, seperti Perjalanan atau Bis Kota. Franky pernah menulis dan menyanyikan lagu-lagu soundtrack untuk film Ali Topan.
Sejak tahun 1990-an hingga sekarang, Franky banyak terlibat dalam aksi-aksi panggung bertema sosial dan nasionalisme. Ia aktif terlibat dalam masa peralihan politik dari Orba menuju reformasi, penentangan RUU APP, serta gerakan anti globalisasi.

Diskografi

Solo Album

  • (1982) Balada Wagiman Tua
  • (1984) Gadis Kebaya
  • Anak Emas
  • Lelalki dan Tetangga
  • Kemarin
  • (1993) Terminal bersama Iwan Fals
  • (1995) Perahu Retak bersama Emha Ainun Najib
  • (1997) Orang Pinggiran bersama Iwan Fals
  • (1999) Menangis bersama Iwan Fals

Franky &Jane

  • (1975) Senja Indah di Pantai
  • (1975) Kembalilah
  • (1976) Balada Ali Topan
  • (1978) Musim Bunga
  • (1978) Kepada Angin dan Burung-burung
  • (1979) Dan Ketuk Semua Pintu
  • (1980) Panen Telah Datang
  • (1982) Siti Julaikha
  • (1983) Di Ladang Bung
  • (1984) Rumah Kecil Pinggir Sungai
  • (1985) Biarkan Hujan
  • (1990) Langit Hitam
  • (1991) Potret
  • (1992) Lelaki dan Rembulan.


Franky, Jane, &Johnny

  • (1986) Menyambut Musim Petik

Album Lain

  • Kita Semua Sama (1989) - bersama Jane Sahilatua, Nur Afni Octavia, Vonny Sumlang, Utha Likumahua, Gito Rollies, Fard Hardja, La Storia
  • 1989 - Album Rumpies  berjudul "Nurlela", lagu "Malu" karya Denda Sukma.

Karya Populer

  • Lagu "Di Bawah Tiang Bendera" diciptakan Franky dan Iwan Fals pada tahun 1996, dengan latar belakang peristiwa 27 Juli.
  • Lagu "Kemesraan" yang dipopulerkan oleh Iwan Fals merupakan karangan Franky bersama adiknya, Johnny.

Wednesday, December 1, 2010

Siti KDI


Siti Rahmawati terkenal sebagai Siti KDI, adalah salah satu artis yang dilahirkan dari sebuah acara perburuan bakat yang saat itu marak dilakukan oleh hampir semua tv swasta di Indonesia, Siti lahir tanggal 15 September 1981, kini menyandang gelar sebagai penyanyi dangdut Indonesia dan pemain sinetron. Siti mengawali karier di dunia dangdut sejak menjuarai Kontes Dangdut TPI  (KDI) tahun 2004, itu sebabnya dibelakang namanya disertakan KDI sebagai ikon acara yang membesarkan namanya di dunia hiburan tanah air. Bungsu dari 5 bersaudara ini merupakan adik penyanyi dangdut yang cukup terkenal yaitu Cici Paramida.

Awal karier

Putri pasangan H. M. Idris Makmun dan Hj. Rosnaeni ini besar dalam lingkungan musik. Ibunya adalah penyanyi musik gambus dan qasidah. Saat masih kecil, Cici dan Siti pernah tergabung dalam grup musik qasidah yang sama. Awalnya Siti tidak memainkan musik dangdut. Saat SMP dan SMU ia main musik pop. Siti juga mengikuti les vokal. Bahkan saat kuliah, Siti mempunyai band rock alternatif. Selain itu, Siti juga rajin mengikuti lomba menyanyi. Terkadang Siti menjadi backing vokal untuk Cici saat manggung.

KDI

Siti sedang menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Hukum Universitas Jayabaya Jakarta ketika kontes KDI sedang membuka audisi. Dia pun tertinggal ketika mendaftar Kontes KDI di Jakarta karena seriusnya menyelesaikan skripsi. Akhirnya Siti pun mendaftar di Bandung. Jadilah, dia kontestan yang mewakili Bandung. Akhirnya Siti tak hanya memenangkan ajang tersebut, tapi juga berhasil menyelesaikan kuliah S1-nya. Saat ini Siti tengah mengambil kuliah S2 jurusan Hukum Bisnis di Universitas Jayabaya Jakarta.

Sinetron

Siti juga pernah mencicipi nikmatnya berperan di layar televisi, melalui sinetron pertamanya, "Kuraih Dunia Impian". Dalam sinetron 13 episode itu, Siti berperan sebagai gadis berusia 20 tahun yang berusaha menggapai impian karier dan cintanya. Siti pun pernah menjadi pembawa acara tayangan nyata (reality show) "Ketiban Duit" (KD) produksi Bintang Mas Productions yang tayang di TPI. Siti juga pernah bermain dalam sinetron religius Maha Kasih dan SurgaMU serta sebuah sinetron yang dibintanginya bersama personel KDI 1 Kuraih Dunia Impian.

Penghargaan

Penghargaan yang diterima Siti menjadi bukti bahwa dia layak menjadi juara KDI 2004. Siti mendapat penghargaan untuk kategori Artis Solo Bidang Dangdut Kontemporer dalam AMI Awards 2005, menyisihkan seniornya seperti Ikke Nurjanah, Denada, Didi Kempot dan Inul Daratista. Pada tahun yang sama, Siti meraih penghargaan sebagai penyanyi dangdut terbaik versi pemirsa MTV atau Best Dangdut mengalahkan Purdie Chandra, A.Rafiq, Nelly Agustin, dan Lilis Karlina dalam Penghargaan MTV Indonesia 2005.

Lagu-Lagu Hitsnya
  • Cukup Hanya Kamu
  • Di Bohongin
  • Bersamamu
  • Bertaruh Rindu

Saiful Jamil


Saat artikel ini saya tulis lagu barunya sedang diputer dibarbagai radio dangdut, juga videoklipnya tengah beredar di tv-tv swasta, lagu tersebut berjudul "Jangan Bilang-Bilang", penyanyinya adalah Saiful Jamil, duda tampan kelahiran Serang, Banten pada tanggal 31 Juli 1980 ini, akrab dipanggil Ipul, ia adalah penyanyi dangdut Indonesia juga sebagai presenter acara Kuis TakDut di Indosiar. Bahkan karena kedekatannya dengan beberapa tokoh partai di kota tempat tinggalnya, ia pernah nekad menclonkan diri sebagai calon wakil walikota, namun kandas di tengah jalan.

Karier

Album Saiful yang terbilang paling sukses adalah duetnya bersama Ira Swara bertajuk Duet Sang Bintang. Album itu meraih penghargaan dari SCTV Music Awards 2006 Kategori Album dangdut Ngetop. Bahkan berkat lagu "Jujur", keduanya mendapat nominasi Penghargaan MTV Indonesia 2006 untuk kategori Best Dangdut. Pasangan ini dikalahkan oleh pendatang baru, Trio Macan.
Dengan berduet lagi, Saiful Jamil yang berpasangan dengan Ussy Sulistiawaty menyabet gelar jawara 'Selebriti Jam', sebuah acara reality show yang menyandingkan artis non penyanyi dengan artis penyanyi. Mereka menyisihkan dua pasangan lain yang lebih difavoritkan yaitu designer Ivan Gunawan-Ian Kasela, vokalis  Radja, dan aktor Surya Saputra yang berpasangan dengan penyanyi senior Titiek Puspa.
Menyusul banyaknya artis yang terjun ke politik, bulan April 2008, Ipul mencalonkan diri menjadi Calon Wakil Walikota Serang mendampingi Ruhyadi Kirtam Sanjaya Pasangan calon wali kota Serang, Kirtam Sanjaya dan Saiful Jamil memperoleh nomer urut 7 pada pemilihan kepala daerah Kota Serang.

Kehidupan pribadi

Saiful menikah dengan sesama penyanyi dangdut, Dewi Persik. Setelah mengalami masa pacaran yang singkat, dari bulan Februari 2005, mereka menikah tanggal 26 Mei 2005 di Kantor Urusan Agama Kecamatan Sumber Sari, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Pernikahan mereka mendapat ujian, saat tiba-tiba Saiful melayangkan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Jakarta Utara bulan Agustus 2006. Keduanya akhirnya memilih rujuk setelah menjalani tiga kali persidangan.
Rumah tangga Saiful dan Dewi kembali terguncang. Di bulan puasa (bulan Oktober) tahun 2007 terbetik kabar bahwa Dewi dan Saiful telah tiga bulan pisah rumah. Beberapa hari kemudian ada kabar duka, Ibu Saiful Jamil meninggal dunia pada tanggal 5 Oktober 2007. Saat itu, Saiful masih pisah rumah dengan Dewi. Bahkan 6 jam sebelum sang bunda menghembuskan nafas terakhir, Saiful telah mengucapkan talak pada Dewi. Ipul resmi menyandang status duda, setelah Pengadilan Agama Jakarta Utara pada tanggal 14 Januari 2008 menjatuhkan ikrar talak kepada Dewi Persik.

Filmodiskografi

  • Setan Budeg (2008)
  • Pijat Atas Tekan Bawah (2009)
  • Jangan Bilang-Bilang (2010)

Jaja Mihardja


Apaan tuh....itulah sebaris kata yang selalu ia ucapkan saat mengakhiri show-nya atau saat break di cara tivi swasta sekian tahun silam, seperti halnya Tukul yang selalu menggunakan kata-kata khas "kembali ke laptop", itulah Jaja Mihardja, artis gaek kelahiran Pondok Labu, Jakarta pada tanggal 1 Nopember 1944, adalah penyanyi dangdut yang kesohor dengan lagu Cinta Sabun Mandi dan presenter serta aktor sinetron dan layar lebar Indonesia. Jaja Mihardja sangat dikenal publik nasional sebagai penyanyi dangdut, tapi ia juga sangat terkenal dengan Kuis Dangdut yang ditayangkan oleh TPI pada dekade tahun 1990-an.

Filmografi

  • (1973) Sebatang Kara
  • (1974) Anak Bintang
  • (1974) Jangan Kau Tangisi
  • (1974) Kuntilanak
  • (1974) Melawan Badai
  • (1977) Assoy
  • (1979) Ach...Yang Benerrrr
  • (1979) Akibat Bercinta
  • (1980) Goyang Dangdut
  • (1980) Karena Lirikan
  • (1980) Keagungan Tuhan
  • (1980) Pintar-Pintar Bodoh
  • (1981)Kejamnya Ibu Tiri Tak Sekejam Ibu Kota
  • (1985) Untuk Sebuah Nama
  • (1986) Memble Tapi Kece
  • (1988) Bendi Keramat
  • (1988) Bunga Desa
  • (2004) Rindu Kami Padamu
  • (2007) Naga Bonar Jadi 2
  • (2007) Get Married
  • (2008) Basahhhh....
  • (2009) Wakil Rakyat
  • (2009) Get Married 2
  • (2009) Bukan Malin Kundang
  • (2010) The God Babe
  • (2010) Cinta 2 Hati
  • (2010) Seleb Kota Jogja
  • (2010) Alangkah Lucunya Negeri Ini
  • (2010) Menebus Imppian
  • (2010) Mafia Insyaf

Iklan

  • Neo Rheumacyl
  • Olympic

Sinetron

  • Satu Atap Seribu Wajah
  • Si Doel Anak Sekolahan
  • Upik Abu dan Laura
  • Get Married The Series
  • Mister Olga

Ahmad Albar


Zakia, Panggung Sandiwara, Semut Hitam adalah beberapa lagu hitsnya, penyanyinya mendapat sebutan rocker gaek Indonesia ini bernama lengkap Ahmad Syech Albar lebih dikenal sebagai Ahmad Albar, lahir di Surabaya, Jawa Timur tanggal 16 Juli 1946, adalah seorang penyanyi rock dan pemusik yang merupakan vokalis dari grup musik God Bless. Ahmad lahir dari pasangan Syech Albar dan Farida Al-Hasni. Ibunya bercerai dan kemudian menikah dengan seorang artis, Jamaluddin Malik. Dari pernikahan mereka ini melahirkan seorang artis wanita, Camelia Malik. Ahmad Albar biasa juga di panggil dengan julukan Iye. Ahmad Albar pernah menikah dengan artis Rini S Bono dan mempunyai tiga putra: Fauzi Albar, seorang aktor yang bernama Fach ri Albar, dan Fadli Albar.

Karier

Awal karier di dunia hiburan, ketika mulai dikenal sebagian bintang film kanak-kanak Jenderal Kancil, sekitar tahun 1957. Kariernya di musik dimulai sejak ia usia 11 tahun, ia dan teman-temannya membentuk sebuah band bocah bernama Bintang Remaja, ketika mengikuti Festival Band Bocah di Lapangan Banteng, Jakarta. Tetapi dua tahun kemudian band ini bubar. Bersama Titi Qadarsih ia membentuk Kuarta Nada. Tapi band ini tidak bertahan lama kemudian bubar.
Sekitar tahun 1960, Iye berangkat ke Belanda. Di negara kincir angin yang banyak ditumbuhi bunga tulip itupun, anak ke dua dari enam bersaudara ini ternyata tidak bisa melepaskan gairah bermusiknya. Ia membentuk grup musik Take Five (1966-1967), yang sempat mengikuti festival dan berhasil meraih vokalis terbaik. Pada tahun-tahun 1967-1972 bersama grup Clover Leaf, Iyek menelurkan 9 single. Beberapa lagu di antaranya, "Don’t Spoil My Day" dan "Grey Clouds" cukup diminati publik Belanda pada zamannya.
Akhir 1972 bersama Ludwig Lemans, gitaris Clover Leaf, ia mengunjungi Indonesia. Di tanah air ia melihat dan mengamati kehidupan bermusik masyarakat Jakarta. Iye mencari musisi yang mau bergabung dengannya. Awal 1973, Iye bersama Post Options Fuad Hassan (drum), Donny Fattah (bass), Jockie Soerjoprajogo (keyboard), dan Ludwig Lemans (gitar) mengadakan latihan di Puncak selama dua minggu, untuk menghadapi pergelaran musik di Taman Ismail Marzuki tanggal 5 Mei 1973. Dalam latihan mereka sepakat membentuk sebuah grup dengan nama God Bless.
Kesuksesannya saat merilis album perdana bertajuk God Bless pada tahun 1975 membuat grup rock itu menjadi grup pembuka konser grup rock dunia "Deep Purple" di Jakarta. Figur Ahmad Albar meroket menjadi superstar rock Indonesia dan Majalah Tempo edisi 27 September 1975 menjadikan dia sebagai laporan utama dengan memajang foto Albar di sampul depan.
Ahmad Albar yang berambut kribo kemudian membentuk grup Duo Kribo bersama Ucok Harahap vokalis AKA Band yang juga berambut kribo. Duet ini menelurkan tiga album yakni Neraka Jahanam (1977), Pelacur Tua (1978), dan Panggung Sandiwara (1978).
Ahmad Albar sempat mengecewakan sebagian penggemarnya ketika pada 1979 merilis album dangdut berjudul Zakia atas prakarsa wartawan majalah musik Junior, Masheri Mansyur. Maklum ketika itu dangdut masih kerap dianggap sebagai musik kampungan oleh sebagian masyarakat. Album ini berisi sembilan lagu. Enam karya Albar adalah "Zakia", "Karena Harta", "Mawar Merah", "Raja Kumbang", "Tuhan Ada", dan "Beku". Tiga lainnya adalah "Pernyataan" (M Harris), "Obral" (Titiek Puspa), dan "Raja Sehari"(Ian). Ternyata lagu "Zakia" yang diciptakannya "meledak" di pasaran. Gitaris Ian Antono-lah yang meracik musiknya sehingga enak didengar. Tak hanya bernyanyi dangdut, Ahmad Albar pun main dalam film "Irama Cinta" bersama ratu dangdut Elvy Sukaesih dan berduet membawakan lima lagu: "Aku Bahagia", "Rasa Berdebar", "Seharusnya Kau Tahu", "Engkau Jauh", dan "Lintah Darat".
Pada 1980 God Bless mengeluarkan album kedua berjudul Cermin. Ian Antono bergabung dalam kelompok musik cadas tersebut. Setelah itu God Bless vakum lama tetapi Ahmad Albar tetap bersolo karier atau tampil bersama penyanyi lain antara lain Gito Rollies dan Mus Mujiono.
Sepanjang 1980-an hingga pertengahan 1990-an, Ahmad Albar mengeluarkan album Syair Kehidupan (1980) bersama Ian Antono, Dunia Huru Hara dan Dunia Dibakar Api (1988) yang dibuat bersama pemusik Areng Widodo, Kartika (1989) bersama Gito Rollies, album Secita Cerita, Langkah Pasti, dan Scenario bersama Fariz RM, dan Tangan Baja bersama  Farid Hardja, serta Jangan Ada Luka (1996) bersama lady rocker Nicky Astria.
Saat mencari vokalis untuk Gong 2000 yang digawangi Ian Antono, Albert Wijaya, Yaya Muktio (drum), Harry Anggoman (keyboard), dan Donny, pilihan jatuh pada Ahmad Albar, karena dia dianggap yang terbaik saat itu. Konser Gong 2000 tanggal 26 Oktober 1991 di Parkir Timur Senayan memuaskan sekitar 100.000 penonton dengan peralatan sistem suara berkekuatan 120.000 watt dan lampu berkekuatan 300.000 watt. Grup ini menghasilkan empat album: Bara Timur (1991), Gong Live (1992), Laskar (1993), dan Prahara (2000). Di sini Albar nyaris sempurna melahirkan God Bless kedua. Penggemar tampaknya tidak peduli apakah yang mereka dengar Gong 2000 atau God Bless, yang penting ada Ian, Donny, dan Albar.
Iye juga mengeluarkan album solo, yaitu Bis Kota (1990), Giliran Siapa (1991), Rini Tomboy (1991), Menanti Kepastian (1992), Bunga Kehidupan (1994), Biarlah Aku Pergi (1994), dan Kendali Dendam (1995).
Berturut-turut, kemudian God Bless mengeluarkan sejumlah album rekaman seperti Semut Hitam (1988),  Raksasa (1989), The Story of God Bless (1990), 18 Greatest Hits of God Bless (1992), dan Apa Kabar  (1997).
Selain sering menggelar konser di banyak kota di Tanah Air, Ahmad Albar juga sempat menggelar konser di luar negeri. Pada 7 Februari 2004 misalnya ia tampil di Kuala Lumpur bersama God Bless memeriahkan ulang tahun grup rock Malaysia, Search.
Seusai konser, Albar langsung bergabung dengan 11 penyanyi muda Duta Sheila On 7, Armand Maulana Gigi, Fadly Padi, Kikan Coklat, Andi /rif, Roy Bumerang, Warna, Audy, Ratu, Rio Febrian dan Glenn Fredly. Mereka bersama-sama menyanyikan "Rumah Kita" yang diambil dari album God Bless Semut Hitam.

Kasus

Pada tanggal 26 September 2007, Iye ditangkap di rumahnya karena diduga terlibat kasus penemuan 490 ribu butir extasi di apartemen Taman Anggrek, Jakarta Barat Iya pun terancam menghadapi pasal berlapis. Sejumlah tuduhan yang diarahkan oleh penyidik antara lain bersekongkol dengan buronan kasus narkoba, memiliki dan menggunakan narkoba. Iye dituduh menyembunyikan Jenny, seorang buronan narkoba di  rumahnya Cinere, Depok. Jenny merupakan kurir kasus penemuan 490 ribu butir ekstasi di apartemen Taman Anggrek, Jakarta Barat. Polisi juga menuduh Iye memiliki sebutir ekstasi yang ditemukan di dalam kamar mandinya. Hasil tes urine Ahmad Albar juga menunjukkan adanya kandungan narkoba Kasus ini tak hanya menyeret Iye. Karena anak keduanya, aktor Fachri Albar juga sempat menjadi DPO (daftar pencarian orang) atau buron setelah ditemukan 1,2 gram kokain di kamarnya. Namun tak lama, Fachri Albar menyerahkan diri secara sukarela pada tanggal 30 November 2007 didampingi bibinya, Camelia Malik, aktor Harry Capri (suami Camelia), serta Fitria Sukaesih (putri Ratu dangdut Elvy Sukaesih)
Iye akhirnya dijatuhi hukuman 8 bulan penjara potongan tahanan 7 bulan dan denda 6 juta rupiah. Vonis ini lebih rendah dari tuntutan JPU, 1 tahun penjara. Iye akhirnya bebas pada tanggal 11 Juli 2008.

Kehidupan pribadi

Ahmad Albar menikah dengan aktris Rini S Bono pada 28 April 1978. Rini adalah lawan mainnya dalam film "Laila Majenun" arahan sutradara Sumanjaya. Pasangan itu memiliki tiga putra, Fauzi Albar, Fachri Albar, dan Fadli Albar.
Seperti ayah dan ibunya yang bercerai, Ahmad Albar pun bercerai dengan Rini pada 30 September 1994. Setelah perceraiannya, Ahmad Albar sempat menjalin cinta dengan Cut Keke.

Diskografi

Album


cover album Risau
  • 1979  Zakia
  • 1980  Syair Kehidupan
  • 1983  Risau
  • Langkahkan Pasti 
  • Secita Cerita
  • Scenario with Fariz RM
  • 123 with Farid Hardja
  • Tangan Baja
  • Dunia Huru Hara
  • 1998 Dunia Dibakar Api
  • 1989 Kartika with Gito R
  • 1990 Jangan Bedakan Kami with Pakarock
  • 1990   Bis Kota
  • 1991  Bara Timur
  • 1991  Giliran Siapa
  • 1991  Rini Tomboy
  • 1992  Menanti Kepastian
  • Semestinya with Addie 
  • 1994  Bunga Kehidupan
  • 1994  Biarlah Aku Pergi
  • 1995  Kendali Dendam
  • 1996  Jangan Ada Luka
Bersama Duo Kribo
  • 1997  Neraka Jahanam
  • 1998  Pelacur Tua
  • 1998 Panggung Sandiwara
Bersama Gong 2000
  • 1991 Bara Timur
  • 1992 Gong Live
  • 1993 Laskar
  • 2000 Prahara
Bersama God Bless
  • 1975 God Bless
  • 1980 Cermin
  • 1988 Semut Hitam
  • 1989 Raksasa
  • 1997 Apa Kabar
  • 2009 36 tahun
  • 1990 The Story of God Bless
  • 1992 18 Greatest Hits of God Bless

Filmografi

  • (1974) Perawan Malam
  • (1976) Si Doel Anak Modern
  • (1977) Duo Kribo
  • (1978) Kuda-Kuda Binal
  • (1979) Cubit-Cubitan
  • (2010) D'Love